![]() |
SMS 11 Desember 2013 pukul 04.00 |
CUKUP lama juga SMS (short
message service) undian atas nama Indosat nyasar ke HP saya.
Bukan mustahil hal serupa dialami pula oleh para sedulur di manapun. Terutama
bagi sekalian pelanggan Indosat
semisal pengguna kartu IM3 seperti
saya.
Isinya pemberitahuan bahwa saya adalah
pemenang Poin Plus Plus, salah satu program resmi IM3-Indosat selama ini.
Biasanya juga tertulis nomor PIN yang berbeda-beda untuk setiap penerimanya
yang dinyatakan sebagai pemenang. SMS macam itu pun mencantumkan nomor customer
service dan (atau) alamat website untuk pengecekan lebih rinci informasi
yang disampaikan tersebut pada bagian akhir.
Sudah barang tentu, siapapun akan
cenderung langsung tergiur atas ”kebenaran” SMS demikian ketika membacanya
sekilas. Apalagi bagi sampean yang sedang memimpikan ketiban durian
runtuh secara ndak terduga. Namun bila dicermati lebih seksama, bakal terendus
berbagai kejanggalannya hehehe...
Pertama, entah siapa pengirimnya yang sering memakai
nomor ponsel layaknya milik umumnya masyarakat, bukan menggunakan nama atau
identitas sejenis dari providernya yang absah, jelas sudah mengundang tanda
tanya. Kedua, alamat situs yang dicantumkan kerap hanya akun media
sosial semacam blog dan lain-lain. Ini ndak lazim banget untuk
perusahaan-perusahaan sekaliber Indosat.
Jika coba iseng menelusuri, sepintas tampilan homepage-nya meyakinkan banget. Tapi bagi mereka yang telah familiar dengan blog dan sebagainya, bakal langsung mengernyitkan dahi. Lalu nomor customer service yang disertakan juga acap mengabaikan panggilan, meski telah dihubungi berkali-kali. Dengan perkataan lain, praktik itu boleh dibilang hanya modus.
Akibatnya, lambat laun fenomena tersebut bisa memicu keresahan, mengingat intensitasnya di tengah keseharian setiap orang. Terlebih saban baru selesai melakukan pengisian ulang pulsa, HP langsung kebanjiran pesan singkat tersebut, kadang waktunya berbeda hari bahkan ndak jarang hanya selisih jam.
Yang seringkali membuat benak habis pikir, wabah SMS undian tersebut seakan ndak menggelitik respon antara lain pihak Dirjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yo? Padahal, dalam website Indosat telah dirilis warning berikut daftar panjang situs abal-abal terkait masalah ini lho. Bukan ndak mungkin akan terus bermunculan situs-situs serupa di lain waktu. Hanya saja, andaikan Indosat juga mencoba upaya preventif lebih jauh, misalnya, dengan memblokir lalu lintas pesan singkat yang terdeteksi melalui pemakaian nomor-nomor keluarannya, bisa jadi akan semakin maknyus.
Bukankah jika praktiknya terus dibiarkan, akhirnya bakal ikut berimbas negatif pada tingkat kepercayaan pelanggan setia operator seluler bersangkutan, terlebih khalayak luas selaku konsumen tho? Sekalipun beranggapan toh publik semakin cerdas menyikapi persoalan macam itu, tapi jangan lupa pula masih bejibun warga yang ”awam” dan amat potensial bakal termakan iming-imingnya yang menggiurkan hehehe...
![]() |
SMS 13 Desember 2013 pukul 04.29 |
Jika coba iseng menelusuri, sepintas tampilan homepage-nya meyakinkan banget. Tapi bagi mereka yang telah familiar dengan blog dan sebagainya, bakal langsung mengernyitkan dahi. Lalu nomor customer service yang disertakan juga acap mengabaikan panggilan, meski telah dihubungi berkali-kali. Dengan perkataan lain, praktik itu boleh dibilang hanya modus.
Akibatnya, lambat laun fenomena tersebut bisa memicu keresahan, mengingat intensitasnya di tengah keseharian setiap orang. Terlebih saban baru selesai melakukan pengisian ulang pulsa, HP langsung kebanjiran pesan singkat tersebut, kadang waktunya berbeda hari bahkan ndak jarang hanya selisih jam.
Yang seringkali membuat benak habis pikir, wabah SMS undian tersebut seakan ndak menggelitik respon antara lain pihak Dirjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen yo? Padahal, dalam website Indosat telah dirilis warning berikut daftar panjang situs abal-abal terkait masalah ini lho. Bukan ndak mungkin akan terus bermunculan situs-situs serupa di lain waktu. Hanya saja, andaikan Indosat juga mencoba upaya preventif lebih jauh, misalnya, dengan memblokir lalu lintas pesan singkat yang terdeteksi melalui pemakaian nomor-nomor keluarannya, bisa jadi akan semakin maknyus.
Bukankah jika praktiknya terus dibiarkan, akhirnya bakal ikut berimbas negatif pada tingkat kepercayaan pelanggan setia operator seluler bersangkutan, terlebih khalayak luas selaku konsumen tho? Sekalipun beranggapan toh publik semakin cerdas menyikapi persoalan macam itu, tapi jangan lupa pula masih bejibun warga yang ”awam” dan amat potensial bakal termakan iming-imingnya yang menggiurkan hehehe...
* menukil dari tulisan serupa di Catatan Harian Kompasianaku