Menyoal Manfaat Berita Kriminal



HAMPIR semua stasiun televisi memproduksi program tayangan berita kriminal. Bahkan, ada beberapa televisi yang menayangkan lebih dari satu label berita kriminal. Padahal materi yang disajikan sama, yaitu tentang hasil liputan seputar peristiwa kriminal yang terjadi di berbagai tempat. Waktu penayangannya pun tidak cukup sepekan sekali, tetapi seringkali ditayangkan saban hari.

Penayangan berita semacam itu dimaklumi sebagai sebuah kontribusi insan pertelevisian dalam turut serta meminimalisasi tindak kriminalitas. Artinya, setelah menontonnya pemirsa menyerap sejumlah informasi yang sekaligus menanamkan doktrin agar masyarakat selamanya menghindarkan diri dari hasrat berbuat sadisme. Baik perbuatan kriminal karena kebiasaan, sekadar ingin mencoba, maupun karena alasan desakan keadaan. Pemirsa dan masyarakat akan semakin menyadari bahwa kejahatan bukan hanya menghilangkan rasa aman orang lain, tetapi juga pasti mengancam kemerdekaan pelaku dengan aturan hukum yang telah ditetapkan. 

Anehnya, ketika berita kriminal semakin sering ditayangkan, tingkat kriminalitas seolah urung berkurang bahkan cenderung kian merajalela. Dari sini muncul pertanyaan mengenai manfaat berita kriminal dalam menumbuhkan pengendalian masyarakat untuk tidak melakukan kejahatan. Ataukah justru berita kriminal memberikan referensi modus operandi kejahatan yang lebih variatif, sehingga membangkitkan inspirasi perbuatan kriminal dengan cara relatif berbeda. Sebab, kejahatan bisa terjadi karena hasil imitasi berdasarkan informasi yang diperoleh, lalu mencoba modus baru yang dianggap lebih aman.

Karena itu, media TV mestinya tidak sebatas menayangkan berita kriminal demi sebatas meraih rating tertinggi. Media TV mesti pula intens mengadakan evaluasi, dan terutama sering melakukan penelitian berkenaan dengan seberapa besar signifikansi berita kriminal yang ditayangkan dari waktu ke waktu, terhadap berkurangnya tingkat kriminalitas sehari-hari di masyarakat.

* Dimuat di kolom "Interupsi" Harian Surya, 20 Mei 2005
Tambahkan Komentar

0 comments