Cemilan Maknyus Berhikmah di Facebook Awal 2016


JIKA sampean membuka Facebook dini hari kemarin (1/1), sampean tentu menemukan sajian terkini di awal tahun baru 2016 ini. Ketika saya membukanya sekitar pukul 02.00, dengan memakai laptop dan pemuatannya hampir selesai, muncullah tampilan berisi gambar dan kalimat ucapan Selamat Tahun Baru di halaman beranda. Saya menunggu sejenak karena tertarik.

Objek selain deskripsi kiriman Facebook itu bergerak-gerak saat loading-nya beres. Ternyata bukan sekadar animasi, melainkan berformat video singkat. Kata-kata ucapan yang tertera memang standar berbunyi, ”Selamat Tahun Baru, D’n! Dari kami semua di Facebook, semoga Anda meraih yang terbaik di tahun 2016.” Namun ritmis gambarnya terasa menarik.

Video berdurasi sembilan detik yang terkemas amat simpel itu, seakan hendak menyampaikan pesan. Sebagaimana pembicaraan atau bahasan, seputar resolusi yang selalu mengemuka setiap menjelang tahun baru. Antara lain, apa harapan kita berikut rencana gebrakan yang akan kita tempuh mendatang? Bukan mustahil kreator pencetusnya juga terpikir hal serupa, lantas menuangkannya demikian.

Mula-mula terlihat barisan lelaki dan perempuan. Terdiri dari sejumlah orang dewasa, abege, serta anak-anak. Di antara mereka berpegangan tali balon-balon jumbo, berbentuk angka 2-0-1-5 simbol tahun yang berlalu. Ada gadis yang seolah katut saat mencekal talinya, ada pula bapak yang memeganginya sambil menandu bocah. Sedetik kemudian pemuda yang berada di sisi paling kanan, melepaskan tali balon angka 5 dari tangannya.

Balonnya kemudian lepas bebas dan menghilang. Pertanyaan seketika menyundul, bagaimana dengan angka 6 sendiri? Belum lama pikiran digelayuti rasa ingin tahu, dari arah bawah dekat lelaki muda pemegang tali angka 5, tiba-tiba melesat balon angka 6 yang membawa terbang gadis berpakaian ungu. Dia berusaha menahan laju balon di tangannya.

Gadis pemegang balon angka 6 itu sempat terseret ke sana ke mari, hingga berhasil mengendalikannya dan menjejakkan kaki di tanah akhirnya. Posisi balon di tangannya menggantikan balon angka 5 yang dilepaskan sebelumnya. Carikan kertas warna-warni lantas berhamburan diikuti balon-balon bundar yang seliweran.

Usai menontonnya terbersit hikmah, atau katakanlah pesannya. Saya jadi termenung, betapa tahun baru sejatinya ndak sertamerta menandai apapun yang harus serbabaru. Baik tentang barang milik, rutinitas, maupun ihwal lainnya. Dalam ilustrasi cemilan apik Facebook itu misalnya, objek yang berganti hanya balon angka paling buncit. Sedangkan balon-balon angka lain bahkan dipegang erat-erat.

Kebaruan warsa ndak selalu berarti, kudu meninggalkan bermacam hal yang dianggap lawas. Bukan pula dimaknai gegabah berburu serentetan orientasi yang tampak baru. Perayaannya yang cenderung gegap-gempita pun, mestinya ndak membuat kita justru demam panggung. Lantas, sisa waktu yang lebih panjang, terbuang sia-sia atau berbuntut penyesalan.

Sama halnya dengan kesempatan, sebenarnya ndak melulu harus dicari-cari, terlebih dikejar sembari berjumpalitan habis-habisan, sampai orang-orang sekeliling terabaikan. Jika boleh saya mengibaratkan balon angka 6 yang semula menerbangkan gadis itu sebagai peluang, maka sebarannya kerap tersedia di sekitar lho.

Dengan kata lain, tanpa disadari kita menggenggam serangkaian kesempatan. Selanjutnya bergantung curahan kreatifitas kita dalam memanfaatkannya dengan baik, sehingga ndak terlepas begitu saja dari genggaman. Lebih menggembirakan lagi, bila pemanfaatannya juga membuahkan kemaslahatan bagi sesama. Bukan justru kita dibawa terbang olehnya, hingga oleng dan ndak tahu di mana kaki mesti berpijak.

Cuplikan video persembahan Facebook itu pun menyiratkan bahwa, tahun baru hendaknya lebih ditandai makin semaraknya kebersamaan. Dengan kehadiran tambahan sedulur guna merealisasikan harapan bersama-sama. Seperti gadis pemegang balon angka 6 yang semula ndak terlihat, lantas sekonyong-konyong mencungul, selain melengkapi shaf juga turut membawa ”harapan” anyar.

Walhasil, tahun baru sepatutnya dinikmati sebagai momentum untuk mempertahankan hal-hal lama yang baik setahun kemarin, dan titik tolak ikhtiar menggenggam hal-hal baru yang lebih maslahat setahun ke depan. Bagaimana dengan sampean?

Monggo selamat menikmati tayangannya, untuk memperbesar tampilan (full screen) klik tanda kotak di pojok kanan bawah video berikut ini:


Ilustrasi: Facebook
Tambahkan Komentar

0 comments